Kamis, 09 Mei 2013

OPINI Pendapat Para Tokoh Dunia dan Paus Tentang Al-Qur'an



Pendapat Para Tokoh Dunia dan Paus Tentang Al-Qur'an


Allah Ta'Ala berfirman


“Katakanlah (Muhammad): “Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?” Katakanlah: “Allah. ” Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan al-Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai al-Quran (kepadanya). ” (QS al-An’am : 19)

Al-Qur’an adalah firman Alah yang diturunkan melalui hambanya, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallama kurang lebih 1400 tahun silam.Walapun sudah berusia berabad abad,tapi kandungan di dlmnya tetap utuh dan terjaga.sebagaimana firman Nya :

"Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qur’an Surat Al-An’am ayat 115)

Di dunia ini terdapat jutaan penghafal Al Qur an.
Di mesir,Sebanyak 12,3 juta atau sekitar 18,5 persen dari total 67 juta jiwa penduduk Mesir tercatat sebagai penghafal seluruh kitab suci Al-Qur'an yang berjumlah 30 juz,
di Pakistan ada kurang lebih 7 juta orng,bahkan dalam satu keluarga ada yang sudah hafal al qur an..

LALU BAGAIMANA PENDAPAT TOKOH DUNIA TENTANG AL QUR AN??
Berikut pendapat mereka tentang Al-Qur an

-Guru Besar berkebangsaan Perancis, Juthie :

“Sesungguhnya ajaran Al-Qur’an itu praktis dan sesuai dengan berbagai kebutuhan pemikiran”.

-Hitrchefild mengatakan :

“Al-Qur’an tiada tara kemampuannya dalam memberikan kepuasan dan keindahan. Berkat jasanya berbagai disipilin ilmu berkembang luas dalam berbagai aspeknya”.

-Maurice Bucaille (19 Juli 1920-1998), ahli bedah Prancis berkata :

Saya menyelidiki keserasian teks Alquran dengan sains modern secara objektif dan tanpa prasangka. Mula-mula, saya mengerti, dengan membaca terjemahan, bahwa Alquran menyebutkan bermacam-macam fenomena alamiah, tetapi dengan membaca terjemahan itu saya hanya memperoleh pengetahuan yang samar (ringkas). Dengan membaca teks Arab secara teliti sekali saya dapat mengadakan inventarisasi yang membuktikan bahwa Alquran tidak mengandung sesuatu pernyataan yang dapat dikritik dari segi pandangan ilmiah di zaman modern ini.

-Washinton Irving penulis dari Amerika bertutur :
“Al-Qur’an mengandung berbagai prinsip luhur, paling besar kegunaan dan kemurniannya”.

-Henry de Castri (seorang orientalis)
“Sesungguhnya Al-Qur’an mampu menundukkan akal pikiran dan memikat hati nurani. ia diturunkan kepada Muhammad sebagai bukti atas kebenaran risalahnya”.

-Thomas Carcill (ilmuwan)
“Sesungguhnya Al-Qur’an menempati ketinggiannya yang hakiki. Ia mengandung banyak ajaran keadilan, keikhlasan dan da’wah yang disampaikan Muhammad ke seluruh alam dengan benar.”

-Gustave Lebon Sejarawan Perancis
“Sungguh kitab Al-Qur’an ini mulia dan agung, karena dalam usia XIV abad yang dilaluinya tidak mengalami keringanan meskipun hanya sedikit dalam gayanya yang senantiasa indah, seolah-olah ia masih segar seperti pada waktu diturunkan, seakan-akan ia baru diturunkan kemarin.”

-Pastor Loizon -
“ Muhammad mewariskan kepada dunia sebuah kitab yang sangat fasih dan mengandung berbagai budi luhur. Ia adalah kitab yang kudus. Tidak terdapat satu masalahpun yang bertentangan dengan penemuan ilmiah modern baru-baru ini. Dan ternyata keserasian antara ajaran Al-Qur’an dan hukum alam intim sekali.”

- Dan yang terakhir adalah pendapat Paus Benediktus XVI tentang Al Qur an dalam sebuah seminar tentang pemikiran Fazlur Rahman, pada September 2005 lalu.

"Paus, seperti dikutip Pipes, dari Pastor Joseph D. Fessio, menyatakan, bahwa dalam pandangan tradisional Islam, Tuhan telah menurunkan kata-kataNya kepada Muhammad, yang merupakan kata-kata abadi. Al Qur’an sama sekali bukan kata-kata Muhammad. Karena itu bersifat abadi, sehingga tidak ada peluang untuk menyesuaikannya dengan kondisi dan situasi, atau menafsirkannya kembali (There’s no possibility ofadapting it or interpreting it).

Menurut Paus, sifat Al Qur’an yang semacam itu, memiliki perbedaan utama dengan konsep dalam Yahudi dan Kristen. Pada kedua agama ini, kata Paus, Tuhan bekerja melalui makhluknya. Maka, kata-kata dalam Bible, bukan hanya kata-kata Tuhan, tetapi juga kata-kata Isaiah, kata-kata Markus.

Dalam istilah Paus,“Tuhan menggunakan manusia dan memberikan inspirasi kepada mereka untuk mengungkapkan kata-katanya kepada manusia” (He’s used His human creatures, and inspired them to speak His word to the world).”

Karena itu, menurut Paus, kaum Yahudi dan Kristen, dapat mengambil apa yang baik dalam tradisi (kitab) mereka dan menghaluskannya. Jadi, kata Paus, dalam Bible itu sendiri ada logika internal yang memungkinkan untuk disesuaikan dan diaplikasikan sesuai dengan situasi dan kondisi yang baru (There is, in other words,“an inner logic to the Christian Bible, which permits it and requires it to be adapted and applied to new situations”). Dalam istilah Paus, Bible adalah “kata-kata Tuhan yang turun melalui komunitas manusia”.

karena sifat Al Qur’an yang seperti itu, maka Al Qur’an tidak dapat diubah dan tidak dapat diaplikasikan (something dropped out of Heaven, which cannot be adapted or applied). Sifat yang tetap dan tidak berubah dari Al Qur’an itu, kata Paus, memiliki dampak besar, yakni bahwa ISLAM ADALAH AGAMA YANG TETAP (statis), yang terpaku pada satu teks yang tidak dapat diadaptasikan (dengan kata lain tidak perlu di ubah -penj) (This immutability has vast consequences : it means “Islam is stuck. It’s stuck with a text that cannot be adapted”).

sumber :http://keajaibanislam.wordpress.com/2012/08/22/pendapat-paus-tentang-relativitas-dan-alquran/

http://www.meriwardanaku.com/2011/07/keajaiban-al-quran-diakui-oleh-orang.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar